mahisaajy

Sudah lama saya tidak merasakan lagi fenomena seperti sekarang ini. Dimana saya dan teman-teman sekelas mendapatkan tugas mata kuliah tertentu untuk membuat suatu program. Mungkin karena di semester ini dan kemarin, jarang sekali bapak dan ibu dosen menyuruh mahasiswanya untuk membuat suatu program. Biasanya tugasnya hanya berkaitan dengan presentasi dan presentasi. Dengan adanya tugas membuat program, semoga saja dapat menjadi angin segar, terutama bagi saya, dalam menjalani kehidupan perkuliahan yang semakin lama semakin mencekam (wow) ini. Saya masih ingat sekali ketika lokasi kuliah saya mulai 'dipindahkan', yang tadinya di Kalimalang (Bekasi) menjadi di Simatupang (Jakarta Selatan). Awal-awal menjalani kuliah di tempat yang baru ini, perasaan saya sangat senang sekali. Coba saja tengok ruang kelasnya, tempat duduknya, dan ruangan yang begitu sejuk (alias dingin). Siapa sih yang tak senang apabila diberikan fasilitas seperti itu. Yuk, jangan lupa untuk selalu bersyukur

SUNGGUH menyenangkan sekali, saya tinggal di zaman dimana informasi serba melimpah ruah. Disini ada berita. Disitu juga ada berita. Bahkan di tangan kita saja sudah mengalir arus informasi, tentunya dengan satu syarat, yaitu gadget yang ada di genggaman kita. Informasi pun jadi semakin mudah untuk diperoleh.  Apabila tak sempat untuk berkunjung ke situs berita dan kawan-kawannya, dengan membuka facebook atau twitter saja, kita sudah disuguhkan oleh konten-konten menarik nan segar (maksudnya informasi yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan). Gimana kalo emang dari awal kita udah niat baca berita ya.. Mungkin banyak sekali pengetahuan yang kita dapat saat itu.. Ngomong-ngomong mengenai situs berita, saya juga sering berkunjung ke situs-situs berita, sebut saja, yaitu Detik, Kompas, dan lain sebagainya. Apabila masih kurang puas dengan berita-berita yang ada, terkadang saya juga berkunjung ke situs Kompasiana , yang dimana keseluruhan isinya merupakan opini masyarakat mengenai

NASIONAL.IS.ME merupakan sebuah buku yang menceritakan kisah hidup seorang Pandji Pragiwaksono mengenai lika liku kehidupannya di negara tercinta kita, Indonesia. Pokoknya yang berhubungan dengan sisi nasionalisme, dikupas disini. Dalam bukunya tersebut, Pandji menceritakan pengalamannya saat ia bersekolah dahulu. Ia mengenal cara pandang baru terhadap menghadapi suatu "perbedaan". Kurang lebihnya seperti ini: "Lebih baik kita melihat perbedaan itu, mengenali perbedaan itu, dan menerima perbedaan itu bukan sebagai sesuatu yang membuat canggung, tetapi sesuatu yang harus kita terima dan kita jaga." "Bahwa yang benar adalah bukan dijadikan SATU, tetapi dijadikan BERSATU." Saya sangat setuju sekali. Karena biasanya kebanyakan orang selalu menyamarkan "perbedaan". Sehingga kesannya perbedaan itu "disembunyikan", malah terkadang diumbar-umbar di belakang. Akan lebih baik kita mengenali perbedaan tersebut dan tidak menjadikannya

"Semakin Anda mengetahui sesuatu, maka Anda akan menjadi semakin takut. Mungkin hingga menimbulkan waspada yang berlebihan, terlebih sampai ketakutan." Ada benarnya juga potongan kalimat diatas. Ini kesekian kalinya saya mengutip opini dari salah satu civitas akademika di kampus. Entah mengapa, saya menjadi tergerak untuk menuliskan tentang hal tersebut. Saya memiliki kisah tentang 3 pemuda. Mungkin secara garis besarnya menggambarkan tentang topik tulisan saya kali ini. Berikut kisahnya. *** Ini kisah tentang 3 pemuda . Rencananya ketiga pemuda tersebut akan melakukan suatu perjalanan jauh. Jauhhh sekaliii. Sebut saja ketiga pemuda tersebut bernama Ajy, Tatang, dan Maulana. Perjalanan tersebut dimulai dari rumah Ajy dan dengan menggunakan mobil mewahnya. Ku punya mobil. Mobil mewah sendiri. "Woi jy, ayo jalan..," kata Tatang yang baru saja sampai. "Bentar tang. Maulana kan belum dateng, kita tunggu saja dulu sebentar. Hmm, lagipula ada yang

Setelah sekian lama blog ini berbalut dengan template "Gordon" buah tangan dari "fabthemes", tiba-tiba saja tercetuslah sebuah ide untuk mengganti templatenya (lagi). Berikut penampakannya. Ini merupakan kesekian kalinya saya menggonta-ganti template blog. Entah apa yang sedang saya rasakan, pada intinya saya menginginkan sebuah antarmuka yang baru. Sebelumnya, saya memang sudah mengisi beberapa tulisan di blog saya yang lainnya. Dan saya sangat suka sekali terhadap template yang digunakan.  "Kok keren sih. Sederhana dan menarik." Kata-kata tersebut selalu terbesit di pikiran saya. Blog lainnya Mungkin karena kecemburuan sosial per-blog-an, saya menginginkan template tersebut digunakan di blog favorit saya .  Alhasil, jadilah template blog saya berubah menjadi seperti yang sedang kita saksikan saat ini. Keep blogging and blogging.

Pagi tadi saya berkenalan dengan "seseorang" bernama "TELEMATIKA". Siapakah dia? Apakah seseorang yang spesial? Bisa jadi. Sejenak kok mirip sekali dengan seseorang lainnya bernama "TELEMAKITA". Tika dan Kita? Jangan-jangan mereka saudara kembar? Ah, mungkin saja. Tetapi setelah berkenalan dengan seseorang tersebut, saya jadi terpikirkan mengenai seorang pakar telematika di negara tercinta kita ini. Siapa dia? Sepertinya tak perlu saya jawab. Saya rasa kalian sudah pada tahu, siapa gerangan dirinya. Bahkan, awal tahun ini ia ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru menggantikan seseorang yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi . Ngomong-ngomong, jadi pakar IT itu enak tidak ya? Sepertinya asyik, karena ya.. entahlah.. Dari kasus yang sudah-sudah sih dan setahu saya, para pakar tersebut seringkali disuguhkan foto-foto (bahkan video) pedas (hot?) yang sedang menjadi topik pembicaraan. Foto asli atau rekayasa ya? Kira-

Apa kabar para pembaca setia "blog yang sedang mencoba untuk eksis ini"? Sekarang bulan Ramadhan ya. Bagi yang muslim tentunya diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh ini. Tetap semangat ya dalam menunggu adzan magrib yang masih beberapa jam lagi dikumandangkan. Mungkin sambil menunggu waktu berbuka, kalian dapat mengambil manfaat dari setiap tulisan di blog ini. Pada tulisan kali ini, ceritanya, saya mau sharing sedikit mengenai mata kuliah Testing dan Implementasi Sistem yang sedang saya pelajari di semester ini. Pertemuan di kelas dengan ibu dosen pun sudah mendekati batas akhirnya. Tinggal satu pertemuan pamungkas lagi untuk dapat bernapas lega sekaligus berteriak "Horeeeee" (apalagi sambil berjemur di bawah teriknya sinar mentari). Tahu kan maksudnya? Yap, pertemuan terakhir itu "Ujian". Seharusnya hari ini adalah waktu pelaksanaan ujiannya. Namun, karena sang ibu dosen berhalangan hadir, ujian pun mau tak mau diundur. Entah kapan. Kami pu

Bulan demi bulan berlalu, akhirnya sampailah saya di halaman terakhir buku “Living In Harmony”. Sebuah catatan ringan dari pemusik sekaligus pencipta lagu, Fariz RM , yang memberikan banyak sekali pengetahuan-pengetahuan mengenai dunia musik. Sebenarnya tak hanya musik, perjalanan hidup seorang pemusik tersebut juga ada di buku ini. Bacaan yang ringan sekali pokoknya, deh . Saya melahap habis buku ini selama kurang lebih 2 bulan. Waktu yang cukup lama ya sepertinya. Saya mulai membaca buku ini disaat saya sedang melakukan perjalanan ke daerah terpencil di provinsi Jawa Timur. Ya, ibaratnya teman dalam perjalanan. Sepulangnya dari sana, tentunya saya melanjutkan kembali membaca buku tersebut. Hari demi hari berlalu dan tugas kampus pun mulai datang bertubi-tubi, membuat saya sedikit terhenti untuk melanjutkan membaca buku tersebut. Nah, baru deh, beberapa hari yang lalu saya mulai melanjutkan kembali, dan akhirnya selesai juga. Horeee. “Bagaikan komposisi dan harmoni karya musi

Saat dalam perjalanan pulang kuliah, lagi-lagi saya melihat sekumpulan gadis yang berkeliaran di jalanan. Dengan kostum yang sedikit minim, mereka berkeliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya di jalanan, di pinggir jalan tentunya. Mereka terlihat asik bercengkerama dengan pemuda-pemuda yang ada disitu. Sembari bercengkerama, mereka terlihat seperti menawarkan sesuatu kepada tersebut. "Bang, rokoknya bang?" Terkadang suara yang terdengar juga sedikit berbeda sepertinya. Sedikit mendesah basah yang memang sudah terasah dengan baik. Gadis-gadis tersebut sangatlah percaya diri. Jalannya selalu tegak, seperti sedang membusungkan sesuatu. Mereka terlihat anggun, apalagi kalau sedang tersenyum. Seakan-akan tujuh keajaiban dunia terkumpul menjadi satu dan melekat pada gadis tersebut. Tak semua pemuda yang mereka dekati. Mereka melihatnya terlebih dahulu, kemudian menganalisis. Entah faktor apa yang mereka pertimbangkan lewat analisisnya tersebut. Setelah itu me

Menarik sekali materi perkuliahan hari ini yang baru saja saya ikuti. Tidak seperti mata kuliah lainnya, sebut saja Statistika, Akuntansi, dan teman-temannya, yang (katanya) cukup membuat lelah mata dalam mengingat angka-angka yang bisa dibilang tak sedikit itu. Mata kuliah "Keamanan komputer" memang sepertinya menarik sekali untuk dibahas lebih lanjut. Di pertemuan sebelumnya, dosen yang satu ini memang sudah memukau para mahasiswanya dengan analogi-analogi kreatifnya. Saya sendiri pun menjadi sedikit lebih paham mengenai konsep komputer dasar, yang sempat beliau singgung, dibandingkan dengan sebelumnya. Beberapa dosen memang beraneka ragam dalam hal pengajarannya. Untuk yang satu ini bisa dibilang, yaa okelahh.. Tiap kali pertemuan, selalu ada sesuatu hal yang cukup menarik untuk didiskusikan. Minggu lalu, kami diajak untuk menganalisis "potongan kotak ajaib", yang mungkin diantara teman-teman disini sudah banyak yang mengetahuinya, yaitu kotak dengan l