3 Siksaan Psikis dan Pengertian Kekalutan Mental

Bab 3 - Manusia dan Penderitaan 


Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapatmenentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau  tidak, siapakah kawannya yang akan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami,sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputuan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.

Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan  orang ramai, kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang  dialami oleh petapa  atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang.

Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius, seseorang perlu kawan, maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat macari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan kawan duka adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya  itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan,khususnya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.

Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.

Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :

a. Claustrophobia dan Agoraphobia.

b. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka

c.  Gamang merupakan ketakutan bila  seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.

d.  Kegelapan merupakan suatu ketakutan  seseorang bila ia berada di tempatyang gelap. Sebab dalam pikirannya  dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .

e.  Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan

f.  Kegagalan merupakan dari seseorang  disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.

Study Kasus :

Banyak contoh tentang penyiksaan psikis atau mental. Misalnya, ketika orang tua bercerai dan anak pun akan jadi korban. Seperti cerita berikut ini, sebut saja namanya mia. Ketika umur 4 tahun ia sudah harus merasakan sakitnya ketika melihat kedua orangtuanya bercerai. Dia yang belum mengerti di asuh oleh neneknya tanpa merasakan kasih sayang dari ayah atau ibunya. Ayahnya pergi dan menikah lagi dengan wanita lain sedangkan ibunya pergi mengadu nasib di negeri orang sebagai TKW. Andai mia kecil tahu bahwa kedua orangtuanya sangat mencintainya meski tidak mungkin dapat bersama lagi.

Mia kecil tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik. Mia yang saat itu mulai tumbuh dewasa pun bertanya pada neneknya yang sudah tua “Kemana papa n mama saya?”, nenek hanya bisa menjawab dalam diam tanpa ada penjelasan nenek langsung meninggalkan mia dengan wajah termenung penuh dengan pertanyaan dimana orangtuanya berada.

Mia merasa iri dengan teman – temannya yang jika sekolah setiap hari di antar jemput oleh orangtuanya masing-masing, sedangakan dia ? lihat ? ia hanya dapat di jemput oleh neneknya tanpa tahu dimana orang tuanya. Tak jarang temannya meledek dia dengan pertanyaan – pertanyaan seputar orang tuanya dan tak jarang pula mia dibuat menangis oleh pertanyan teman – temannya¨¨

Opini :


Walau seberat apapun penderitaan kita. Seberat apapun sakit yang kita rasakan. Seberat apapun masalah yang kita hadapi. Kita sebagai manusia harus siap menerima dan berlapang dada atas apapun yang terjadi. Belajarlah mulai dari hal kecil. Jika lama lama terbiasa, barulah mulai dengan hal yang besar. Ingat Jiwa yang besar hanya untuk Orang yang besar.

Sumber : Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma. 


Comments

Popular posts from this blog

3 Tingkatan Cinta dan Berbagai Bentuk Cinta

Apa Itu Kaskus

Persamaan Harapan dan Cita cita