Ayah
Aku sebenarnya bingung menulis ini.
Disaat orang-orang banyak mengirim surat tentang seorang ibu, aku hanya terfikir pada ayahku saja.
Ingin sekali merangkai kata indah sedikit demi sedikit untuk ayah. Walau tak akan indah seperti penyair puisi, tapi aku anakmu membuat ini dari hati yang paling dalam :)
Ibu pernah bilang betapa sakitnya saat melahirkanku
Saat ibu harus berjuang untuk mengajakku masuk ke dunia ini
Tapi aku tau ayah..
Walau kau tak pernah bilang padaku..
Aku tau sebenarnya kau lebih sakit dari seorang ibu..
Menahan rasa takut...
Karena dua orang yang engkau sayang sedang berada di dalam ruangan yang seram..
Engkau tak akan langsung bahagia saat mendengar tangis pertamaku..
karena kau mengkhawatirkan ibu yang masih berada di dalam..
Kemudian saat kau telah memastikan ibu baik-baik saja..
kamu mulai tersenyum bahagia saat menggendongku bersama ibu..
Mungkin aku tak akan pernah tau perasaan senang yang seperti apa saat itu..
Dulu saat aku menjadi anak yang nakal..
hanya engkau ayah yang membentakku dengan keras..
aku hanya bisa terdiam menangis melihat kemarahanmu padaku..
Aku berfikir kamu sangat jahat padaku..
tidak seperti ibu yang memberitauku dengan lembut bahwa aku salah..
Tapi akhirnya aku sadar..
saat itu kau sedang menggemblengku dengan caramu..
mungkin terlihat kasar..
tapi tujuanmu baik untuk membentukku..
aku mengerti kamu ayah..
Disaat orang-orang banyak mengirim surat tentang seorang ibu, aku hanya terfikir pada ayahku saja.
Ingin sekali merangkai kata indah sedikit demi sedikit untuk ayah. Walau tak akan indah seperti penyair puisi, tapi aku anakmu membuat ini dari hati yang paling dalam :)
Ibu pernah bilang betapa sakitnya saat melahirkanku
Saat ibu harus berjuang untuk mengajakku masuk ke dunia ini
Tapi aku tau ayah..
Walau kau tak pernah bilang padaku..
Aku tau sebenarnya kau lebih sakit dari seorang ibu..
Menahan rasa takut...
Karena dua orang yang engkau sayang sedang berada di dalam ruangan yang seram..
Engkau tak akan langsung bahagia saat mendengar tangis pertamaku..
karena kau mengkhawatirkan ibu yang masih berada di dalam..
Kemudian saat kau telah memastikan ibu baik-baik saja..
kamu mulai tersenyum bahagia saat menggendongku bersama ibu..
Mungkin aku tak akan pernah tau perasaan senang yang seperti apa saat itu..
Dulu saat aku menjadi anak yang nakal..
hanya engkau ayah yang membentakku dengan keras..
aku hanya bisa terdiam menangis melihat kemarahanmu padaku..
Aku berfikir kamu sangat jahat padaku..
tidak seperti ibu yang memberitauku dengan lembut bahwa aku salah..
Tapi akhirnya aku sadar..
saat itu kau sedang menggemblengku dengan caramu..
mungkin terlihat kasar..
tapi tujuanmu baik untuk membentukku..
aku mengerti kamu ayah..
Mungkin hanya ini yang aku sampaikan..
karena aku tidak bisa membaca hatimu yang selalu kau tutupi..
walau aku tau kamu sangat mencintai kamii..
ihh baguss yahhh... tapii jii, inii baru mau sedih eh udahan ceritanyaa.. harusnya dibuat lagii jii yg agak panjang.. biar yg baca melanjutkan airmatanya heehee ^^
ReplyDeletehehe iya nihh win. nanti deh kedepannya saya maksimalkan lagi, namanya juga masih pemula(preett bgd ya). :p hehe thanks win.
ReplyDeleteaw mantap'z joiy
ReplyDeletemengharu biru.. "__"