mahisaajy

Tidak terasa ya, 1 tahun sudah kita lalui, hingga dalam hitungan jam kedepan sudah mulai berganti tahun lagi. Masih ingatkah dengan resolusi-resolusi yang telah kalian buat pada tahun sebelumnya? Ya harus diingatlah, resolusi itulah yang akan menjadi patokan pencapaian target kita. Gimana, pasti sudah tercapai semuanya ya? Wah kalian memang hebat. Kalian luar biasaaaa. Gimana Bung Ajy dengan resolusi Anda di tahun yang akan datang? Apa ya, sebenarnya sih agak sungkan untuk ngomongin ini. Wong masih banyak resolusi tahun lalu yang belum terselesaikan :| hahaha. Ya, waktu memang yang menjadi saksi sekaligus masalah buat saya. Akibat keegoisan saya terhadap waktu yang saya miliki, menyebabkan saya menjadi semena-mena terhadapnya. Time.. Please forgive me.. Di penghujung tahun, tugas-pun masih ada saja tersisa. Ingin rasanya saya selesaikan secepatnya, supaya tidak ada beban di awal tahun nanti. Mungkin bagi kalian yang mengalami kejadian serupa bisa merasakan apa yang sedang sa

sumber gambar :  http://old.kaskus.co.id/showthread.php?t=13349671 Mereka dekat sekali, mereka juga selalu bersama. Berkumpul bersama, tertawa bersama. Mereka selalu mementingkan arti persahabatan. Semua ego mereka tahan. Bahkan perasaan mereka sendiri pun juga mereka tahan. Mereka pendam. Mereka simpan rapih-rapih di dalam hati mereka masing-masing. Alasannya hanya satu, mereka tak ingin merusak arti dari persahabatan. Bahkan hingga mengorbankan perasaannya sendiri. Suatu hari.. Mereka dipisahkan, oleh jarak dan juga oleh waktu. Mereka mencoba untuk menjalani kehidupannya masing-masing. Untuk mengejar mimpi-mimpi mereka yang belum tercapai. Berat rasanya bagi mereka, tapi ini merupakan suatu keharusan yang tak boleh di langgar oleh siapapun. Mereka mulai menata hidup mereka masing-masing. Membuat to do list dan semacamnya. Mereka lalui hari-hari tanpa sahabat mereka. Hingga akhirnya waktu berkumpul kembali pun tiba. Mereka-pun bertemu setelah sekian lama waktu berpisa

Seperti biasa, tidak terasa bahwa sekarang ini saya sudah berada di ujung puncak semester dan ternyata semester kali ini berjalan dengan begitu cepatnya (mungkin ga terasa karena terlalu menikmati atau malah sebaliknya). Begitu juga dengan banyak dosen yang sudah lalu lalang hadir di pikiran, termasuk materi mata kuliah andalannya =) Mulai dari Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Berbasis Pengetahuan, Pengembangan Sistem Informasi , Sistem Basis Data 2, Teori Organisasi Umum 2, Pemrograman Berorientasi Objek, dan terakhir Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Banyak ya. Kalau ditotal, di semester sekarang berarti ada 7. Udah dapet apa aja ya kira-kira? Saya sendiri juga sebenarnya tidak tahu. Mungkin kalian bisa menanyakan kepada file ebook yang tersebar di dalam Notebook saya, merekalah yang menjadi saksi perjuangan saya selama ini, mulai dari ebook yang sering saya beri perhatian lebih (baca: baca) bahkan sampai ebook yang kurang mendapat perhatian alias hanya di down

Selamat sore teman-teman, yang mungkin saat ini sedang berbahagia ataupun sedang dilanda masalah (percayalah bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan kok =)). Di sore hari yang cerah ini saya mau sharing sedikit mengenai bagaimana cara instalasi OpenCV di Visual Studio 2010. Apa itu OpenCV ? OpenCV (Open Source Computer Vision Library) is an open source computer vision and machine learning software library. OpenCV was built to provide a common infrastructure for computer vision applications and to accelerate the use of machine perception in the commercial products. Being a BSD-licensed product, OpenCV makes it easy for businesses to utilize and modify the code. OpenCV atau Open Computer Vision adalah sebuah library yang digunakan dalam pembuatan aplikasi yang berhubungan dengan computer vision. Dengan OpenCV kita bisa membuat aplikasi misalnya konversi gambar menjadi histogram. Kalau Anda berpikiran bahwa ini berhubungan dengan tugas kuliah saya, iya benar. Anda tepat sekali!

Standarisasi itu sangatlah penting. Apalagi bagi masyarakat di seluruh dunia dengan keanekaragaman budaya di negaranya masing-masing. Kita ambil contoh yaitu bahasa.  Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi sesama manusia dalam mengutarakan pendapatnya. Dengan bahasa kita dapat menceritakan pengalaman kita, mengutarakan perasaan kita terhadap seseorang yang kita sayangi, dan bisa juga untuk menyatakan kemarahan kita kepada orang lain. Tentunya melalui bahasa, yang kita inginkan adalah pesan atau pendapat yang kita utarakan tersebut sampai (sekaligus dimengerti) oleh lawan bicara kita. Lalu kaitannya dengan standarisasi? Dikisahkan ada dua orang, kita sebut saja mawar dan marwan. Mereka berdua berasal dari negara yang berbeda, mawar dari Finlandia dan marwan dari Indonesia. Mereka saling mencintai, dan marwan ingin menyatakan perasaannya kepada mawar. Tetapi masalahnya mereka tidak dapat saling mengerti pembicaraan satu sama lain  (Agak sedikit aneh memang)  karena bahasa y

Wahai dosen-dosenku, apakah engkau sadar dikala engkau memberikan tugas kepada mahasiswamu. Tugas yang mungkin biasa menurutmu, tapi menjadi luar biasa bagi mahasiswamu. Dan engkau terus saja melakukannya. Tidakkah kau mencoba untuk melihat pancaran mata mahasiswamu. Sebagian dari mereka menjerit, sebagiannya lagi tak perduli mencoba untuk acuh tak acuh, dan sisanya sebagian kecil yang merasa tertantang. Kasihan yang menjerit. Mereka itu perlu bimbinganmu. Walaupun mereka malu, pasti di lubuk hatinya mengatakan bahwa mereka mau. Entah salah siapa, mungkin bagi mereka yang menjerit mereka mengaku salah. Tidak memperhatikan saat engkau menyampaikan materi itu salah satunya. Tapi tenang saja, engkau selalu benar di mata mahasiswamu. Terlepas dari itu, masih ingatkah kau akan hantaman ribuan tugas yang engkau rasakan saat menjadi mahasiswa dahulu. Pasti kau ingat, mungkin hal itu tak akan engkau lupakan. Dan uniknya lagi, hal itu pun terulang kembali.yang sekarang sedang dirasaka

Oke langsung aja, jadi sore ini setelah gue menghabiskan weekend gue di kampus (cieilah), gue gatau nih mau melakukan apa. Gue pantengin aja notebook yang ada di depan mata, sambil browsing-browsing sesuatu. Eh tiba-tiba saat lagi menjelajahi folder gue satu persatu, gue nemu ebook dari bang raditya dika yang dulu sempet gue download dan belum gue baca juga seluruhnya. Hmm asik nih kayaknya nostalgia. Daripada bete ga ada kerjaan, gue coba buka file tersebut satu persatu. Dan gue baru inget, ternyata format filenya bukan pdf melainkan djvu (ini djvu loh bukan dejavu, sekilas mirip dejavu ya kalo dibaca). Otomatis tanpa djvu reader gue ga berkutik nih ga bisa ngapa-ngapain =(. Berhubung gue lagi pake Fedora dan untungnya juga terkoneksi dengan internet (yeahhhhh) , gue coba cari di repositori fedora. Pertama, gue buka dulu terminal. Kemudian gue ketik yum search djvu searching djvu Setelah gue ketikkan perintah tersebut di terminal, baru deh muncul aplikasi-aplikasi yang a