The Power Of Reading

Tadi pagi, sewaktu saya mengikuti perkuliahan Bahasa Inggris Bisnis, saya mendapatkan suatu topik yang begitu bagus. Apa itu? yaitu "The Power Of Reading."

Di dalam mata kuliah yang saya ikuti, memiliki satu tujuan, yaitu menulis. Menurut program studi, diajarkannya menulis disini yaitu untuk panduan mahasiswa dalam pembutan tugas akhir, berupa skripsi. Skripsi menggunakan bahasa inggris? Saya juga belum membayangkan bagaimana nantinya. Semoga saja saya selalu diberikan pencerahan dan penerangan dalam setiap langkah yang saya lalui.

Bacalah
Oke, kembali lagi ke topik "The power of reading". Menurut dosen saya, yaitu bu Ni Luh Putu Setiarini (haloo ibu), penulis yang baik itu merupakan pembaca yang baik pula. Maksudnya penulis yang baik disini bukan mengacu kepada karakternya yang baik, yang selalu menyisipkan icon smile pada setiap tulisannya, atau bahkan menulis sambil memijat pundak temannya. Maksudnya baik disini yaitu penulis yang dapat menerjemahkan pengetahuannya menjadi sebuah bentuk tulisan yang apik. Kalau menurut bapak Romi Satria Wahono, ini namanya merubah pengetahuan tacit menjadi pengetahuan eksplisit. Untuk lebih lanjutnya mengenai 2 pengetahuan tadi, dapat dilihat pada tulisan beliau "Spiralisasi Pengetahuan: Teknik Menghidupkan Pengetahuan Kita".

Penulis yang baik itu penulis yang dapat menjelaskan secara jelas apa yang hendak disampaikan oleh penulis pada saat itu. Penulis yang baik juga mampu menggunakan kata-kata yang tepat dalam tulisannya. Selain itu, penulis yang baik seharusnya dapat menempatkan bermacam-macam tanda baca, misalnya koma, titik, kutip dua, tanda seru, dan lain sebagainya, pada posisi yang tepat.

Lalu apa kaitannya dengan penulis yang menjadi pembaca yang baik?
Menurut saya, pembaca yang baik adalah seseorang yang haus akan bahan bacaan. Ia tekun terhadap bacaan yang ia baca. Bahkan buku bacaan yang tebalnya sudah melampaui tingkat kronis, kira-kira sekitar ribuan halaman (mungkin), masih saja ia lahap juga.

Menurut pepatah, buku adalah jendela dunia. Dengan membaca satu buku saja, itu artinya kita sudah membuka satu gerbang (berupa jendela tadi) untuk menrasakan betapa pintarnya dunia. Itu baru satu buku, bagaimana dengan buku-buku lainnya, yang mungkin saja sekarang tergeletak dengan manis nan sexy di kamar Anda yang seakan-akan meminta kita untuk mencoleknya (baca: baca). Dengan membaca beberapa buku, itu artinya ada banyak jendela yang telah kita buka untuk menuju ruang lingkup baru yang bernama dunia tersebut. Otomatis ilmu pengetahuan akan selalu menemani dalam setiap kehidupan Anda.

Apabila ilmu pengetahuan sudah kita kuasai, maka bukan merupakan hal yang sulit untuk menuliskannya ke dalam bentuk tulisan. Karena kita cukup memanggil suatu node yang sudah tersimpan di dalam otak kita, yang berhubungan dengan apa yang ingin kita tulis. Tak perlu lagi mencari-cari kesana kemari. Selain itu kita juga bisa menghubungkan node yang satu ke dalam node lainnya di otak kita, yang menyebabkan ilmu yang sudah kita punya itu berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Masalahnya kemudian hanya masalah teknik menulisnya saja. Orang-orang di dunia ini punya karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang handal sekali berbicara, namun saat disuruh menulis ia tiba-tiba pura-pura disgrafia. Ada juga yang cerdas sekali menulis, namun saat ia menjadi pembicara seminar tiba-tiba ia berlagak seperti orang linglung. Yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang adalah paduan dari keduanya. Sepertinya perlu banyak latihan untuk menjadi "orang sempurna" tersebut. Termasuk saya sendiri, saya juga selalu berusaha untuk menjadi salah satu "orang yang sempurna" diantara orang-orang lainnya.

Jadi, kesimpulannya yaitu usahakan jangan pernah menghiraukan setiap buku atau bahan bacaan di sekitar Anda, yang mungkin saja suatu saat nanti akan menghantarkan Anda kepada kesuksesan. Semakin sering membaca, pengetahuan pun akan datang dengan sendirinya. Dan kemampuan menulis pun (juga) akan datang dengan sendirinya. Saya selalu percaya, semua perjuangan itu butuh proses. Salah benar itu hal biasa bukan? =)

Comments

Popular posts from this blog

3 Tingkatan Cinta dan Berbagai Bentuk Cinta

Apa Itu Kaskus

Persamaan Harapan dan Cita cita