Tamu dari Kyrgyzstan
Halo apa kabar!
Kemarin, di kelas saya, baru saja kedatangan tamu dari salah satu negara yang terletak di Benua Asia Tengah. Negara yang dimaksud yaitu Kyrgyzstan. Negara yang sepertinya cukup sulit diucapkan oleh lidah orang Indonesia. Kalau kalian ingin tahu lebih lanjut mengenai negara tersebut, kalian dapat melihat informasinya di situs wikipedia.
Kemarin, di kelas saya, baru saja kedatangan tamu dari salah satu negara yang terletak di Benua Asia Tengah. Negara yang dimaksud yaitu Kyrgyzstan. Negara yang sepertinya cukup sulit diucapkan oleh lidah orang Indonesia. Kalau kalian ingin tahu lebih lanjut mengenai negara tersebut, kalian dapat melihat informasinya di situs wikipedia.
Ini nih letak negaranya kalo dilihat di peta |
Jadi tamu tersebut bernama Mr. Aziz, 29 tahun, perawakannya tinggi, berkacamata, mungkin kalau diperhatikan lebih lanjut, bisa dikatakan beliau lebih mirip orang Cina.
Ada apa gerangan tamu tersebut datang mengunjungi ruang kelas saya? Awalnya saya juga tidak tahu akan kedatangannya tersebut. Tiba-tiba saja ada pesan singkat datang dari ketua kelas yang memberitahukan informasi tersebut.
Beliau berkunjung ke kelas saya dikarenakan beliau ingin berbagi pengetahuan yang beliau miliki. Ini murni beliau ingin berbagi atau karena perintah dari pihak kampus? Sepertinya pilihan nomor 2 lah yang lebih tepat. Ini berkat perintah dari kampus. Saya juga tidak sedikit kaget, karena memang kampus saya (Unversitas Gunadarma) menjalin banyak kerja sama dengan berbagai universitas dan perusahaan di luar negeri, dan seringkali pula mengundang perwakilan dari pihak universitas maupun perusahaan tersebut untuk datang singgah ke ruang kelas mahasiswa. Untuk berbagi cerita, pengalaman, dan untuk membuka pikiran semua mahasiswa.
Beliau sharing banyak sekali cerita mengenai bisnis dan teknologi. Beliau sempat menyinggung mengenai perusahaan groupon. Pernah mendengarnya? Saya yang kemarin baru saja mendengarnya, tidak mengerti pada saat itu. Setelah mencari tahu lebih lanjut bahwa Groupon adalah perusahaan yang memberikan servis penawaran kupon diskon. Bisa kalian baca lebih lanjut di situs berikut.
Beliau ternyata juga familiar sekali dengan beberapa situs di Indonesia. Kaskus misalnya. Beliau tahu kalau kaskus merupakan forum untuk berchit-chat ria. Selain itu adalagi situs-situs e-commerce, seperti Toko Bagus dan Rakuten. Mungkin saja situs-situs di negeri kita cukup banyak dikunjungi oleh penduduk negara asalnya. Cendol dong gannn.
Stanford's Entrepreneurship Corner: Podcasts |
Beberapa saran yang beliau coba berikan kepada saya beserta teman-teman yang lain, yaitu sering-seringlah mencari informasi yang berkaitan dunia teknologi. Mungkin bisa diambil contoh situs stanford podcast. Di situs tersebut seringkali membahas mengenai informasi-informasi baru di dunia teknologi. Kita cukup diam, memasang headphone, kemudian dengarkan apa yang dibicarakan oleh si pembicara. Disitu juga banyak topik yang bisa kita telusuri lebih lanjut.
Berbicara mengenai kota tercinta kita, Jakarta, beliau-pun mengeluarkan celotehannya. Beliau terganggu sekali dengan situasi yang terjadi sekarang ini. Macet. Masalah yang sejak lama diperbincangkan, namun sepertinya tak akan pernah usai. Bayangkan saja apabila kalian berangkat ke suatu tempat dan karena macet tesebut menghabiskan waktu 3 jam, dan ditambah lagi waktu kalian pulang ke rumah dan juga menghabiskan waktu 3 jam. Kalau ditotal? 6 jam. 6 jam waktu terbuang percuma di jalan, sementara waktu dalam sehari hanya ada 24 jam. Berarti kita telah kehilangan 1/4 dari waktu dalam sehari kita. Apabila terjebak dalam situasi seperti itu, beliau memberi saran untuk mengisi waktu mendengarkan podcast dari Stanford, seperti yang telah dibahas di atas. Waktu yang kelihatannya terbuang percuma kemudian berubah menjadi waktu yang berharga.
Sedikit membahas mengenai mobile phone, BlackBerry di Kyrgyzstan juga tidak selaku keras di Indonesia. Apa penyebabnya? Menurut saya mungkin orang-orang disana tidak segaul orang-orang di Indonesia. Mungkin..
Saya kira hanya itu saja yang bisa saya ceritakan. Mr. Aziz, thanks for sharing your story.
Saya kira hanya itu saja yang bisa saya ceritakan. Mr. Aziz, thanks for sharing your story.
Comments
Post a Comment