USB : Sebuah Kisah Peserta Live Coding


Hello guys.. Minggu kemarin saya baru saja mengikuti ajang kompetisi di ranah kampus sendiri (Universitas Gunadarma). Nama kompetisinya yaitu USB (Unlimited Software Building). Untuk lebih lanjutnya bisa dilihat pada link di bawah ini.


Berhubung lomba ini khusus untuk jurusan Sistem Informasi, maka dari itu saya tertantang untuk mengikutinya. Ya dalam hati sih hanya ingin meramaikan saja, tapi ga nolak sih jikalau dipilih untuk lanjut ke final. Ya harapan itu tetap ada di dalam hati ini.

Pada lomba USB kali ini, hampir sama seperti tahun sebelumnya, yaitu mencakup 3 jenis lomba. Yaitu lomba pembuatan aplikasi, live coding, dan terakhir analisis sistem informasi. Menarik ya semua lombanya. Kalau kalian haus akan tantangan silahkan ambil ketiganya, ga ada yang ngelarang kok. Awalnya juga saya ingin melahap semuanya (cieilah), tapi berhubung waktu yang tersisa dan ada beberapa kendala, akhirnya saya memutuskan mengikuti satu lomba saja. Walau sedikit semoga berkah ya.. Lomba apa yang saya ikuti? Jrenggggggg, akhirnya saya memutuskan mengikuti lomba yang ke-2, yaitu Live Coding.

Live Coding berarti coding secara live, ya Anda benar, coding pada saat itu juga. For your information, Live Coding ini adalah lomba membuat suatu program. Jadi, nanti para peserta diwajibkan membuat suatu program yang telah ditentukan oleh para juri saat itu juga, dan juga dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Rata-rata sih sekitar 1 jam-an lah.

Sulit enggaknya sih itu tergantung. Tergantung pemahaman kita, terhadap bagaimana kita memecahkan masalah dengan menggunakan algoritma yang terbayang di pikiran kita. Nantinya, algoritma tersebut yang akan kita susun ke dalam bentuk kode program. Dan kode program itulah yang nantinya akan dinilai oleh para juri, apakah layak untuk lolos ke tahap berikutnya atau tidak.

Nah, ada tapinya nih. Kalian harus memikirkan apa itu yang namanya efisiensi dalam membuat program. Ya, algoritma yang lebih efisien atau lebih simple-lah yang berpeluang menjadi pemenangnya. Selain itu masalah waktu juga memegang peranan besar. Barang siapa yang cepat dalam menyelesaikan program, dialah pemenangnya. Lalu bagaimana bila kita cepat (waktu) namun tidak tepat (algoritma) ? Ya itu sih tergantung penilaian para juri lomba yang bersangkutan, maklum saya disini hanya peserta =)

Hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba. Pada hari kamis 10 Januari itulah yang akan menentukan apakah saya layak memenangkan kompetisi ini, ataukah hanya sebagai penggembira saja. Semua persiapan mengenai algoritma dan syntax yang mungkin saja keluar, sudah saya hafal dan pahami dengan baik. Namun ada satu yang saya kurang perhatikan, ya kondisi fisik. Mungkin kalian berpikiran bahwa saya belajar secara berlebihan sampai lupa waktu tidur. Lalu akan saya katakan bahwa itu SALAH. Hahaha. Ini gara-gara saya terlalu banyak melakukan aktivitas di luar sana, yang menyebabkan kondisi saya lumayan nge-drop pada waktu itu. Dan sekarang, tidak ada yang dapat saya lakukan, kecuali berusaha semaksimal mungkin pada saat itu.

Pertandingan pun dimulai !!
Masuk ruangan, kemudian saya duduk di satu tempat yang tak berpenghuni alias kosong. Tak lama, soal pun ditampilkan di layar di ujung mata para peserta memandang. TSAHHH.. Soalnya ternyata berkaitan dengan kriptografi permutasi. Saya sedikit kaget, karena soal seperti itu tidak ada dalam pelatihan saya selama ini. Setelah diberikan penjelasan algoritmanya ini itu, kemudian saya mulai dengan sedikit kebingungan dan kalimat Bismillah tentunya. Yap, pertandingan pun dimulai !!


Saya buat folder dengan nama saya sendiri, dan bahasa pemrograman apa yang digunakan. Klik klik tak tik tak tik tik.. Folder pun selesai dibuat dengan nama "Mahisa Ajy Kusuma - C++". Kemudian saya lihat terdapat 3 icon desktop berjejer di sebelah kiri, salah satunya yaitu icon program Dev C++. Dari awal saya memang sudah mantap bahwa saya akan menggunakan bahasa C++ (mungkin bisa dibilang campuran antara C dan C++ hehe), tanpa ragu kemudian saya double klik program tersebut. Oke It's time to code.

Di awal-awal perlombaan, waktu pun berjalan sedikit lambat dibandingkan biasanya. Guna menghemat waktu, saya kerjakan baris program yang terbayang di pikiran saya pada saat itu. Waktu pun terus berjalan, hingga sampailah pada setengah waktu pertandingan, tiba-tiba peserta yang berada di sudut kanan mengacungkan jari tangannya. Ya itu tandanya dia sudah selesai. WOW. Sebut saja dia ini Bagus (bukan nama sebenarnya kan haha). Dialah yang menyebabkan suasana menjadi panas dan tiba-tiba waktu-pun berjalan begitu cepat.

Hingga sampailah 10 Menit sebelum usai pertandingan, saya pikir inilah waktu yang tepat untuk menyudahi pertandingan ini. Tanpa ragu, saya acungkan jari kelingking saya.. Hmm maaf, maksud saya jari telunjuk saya. Seketika itulah saya meluapkan perasaan lega. Entahlah benar atau salah, saya rasa saya sudah melakukan yang terbaik.

Bagaimana hasilnya? Hasilnya akan diberitahukan pada tanggal 15 Januari nanti. Ya, dan tanggal 15 itu jatuh pada esok hari.. Saya serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Semoga mendapat hasil yang terbaik dari yang terbaik.

Comments

Popular posts from this blog

3 Tingkatan Cinta dan Berbagai Bentuk Cinta

Apa Itu Kaskus

Persamaan Harapan dan Cita cita