Si Pemberi Nikmat dan Si Penikmat

Selamat pageeee.
Kata "Penikmat" mungkin kalian sudah sering mendengar sebelumnya. Contohnya penikmat musik, penikmat kopi, penikmat senja, penikmat wanita (?), dan masih banyak lagi yang lainnya. Kalian bisa menambahkan penikmat-penikmat lainnnya, dengan menambahkan di kolom komentar di bawah tulisan ini.

Lalu bagaimana dengan kata "Pemberi Nikmat"?
Bila melihat dari acuan diatas (penikmat), si pemberi nikmat menurut saya adalah seseorang yang membuat si penikmat menikmati sesuatu yang disuguhkan oleh si pemberi nikmat, dan akhirnya mereka sama-sama saling menikmati. Bagaimana? Setuju?

Coba kita sebentar terjun ke dalam dunia Teknologi Informasi. Mungkin kita bisa mengambil contoh, yaitu Program. Kalian pernah menggunakan suatu program? Saya yakin, terutama para mahasiswa, pasti sudah pernah menggunakan suatu program untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka. Mulai dari Microsoft Word, Microsoft Power Point, MATLAB, dan lain sebagainya.

Sekarang pertanyaannya dirubah. Kalian pernah membuat suatu program? Jawabannya pasti beragam. Bagi para mahasiswa jurusan non komputer, pada umumnya pasti menjawab belum pernah. Mengapa? Karena mereka kuliah di jurusan tersebut (non komputer) bukan dituntut untuk membuat suatu program. Membuat program bukanlah suatu kewajiban mereka. Tapi tidak menutup kemungkinan mahasiswa jurusan non komputer tesebut jago dalam membuat program, atau mungkin ia diam-diam menjadi bagian dari grup "Anonymous Hackers". :| Berhati-hatilah terhadapnya.

We Are Anonymous
Nah, bagi para mahasiswa jurusan komputer, membuat program bukanlah hal yang baru (atau terdengar aneh?) bagi mereka. Karena mereka (termasuk saya) dalam masa-masa kuliahnya pasti pernah dihadapkan pada suatu keadaan, untuk ditugaskan membuat suatu program. Bohong apabila mereka (yang kuliah di jurusan komputer) tidak pernah membuat suatu program (atau minimal menyuruh temannya membuat program deh).

Tetapi tidak semua jurusan komputer, dituntut untuk (dalam hal ini) jago dalam membuat program. Contohnya saya, yang kuliah di jurusan Sistem Informasi, tidak dituntut untuk menjadi programmer melainkan dituntut untuk menjadi sistem analis. Karena dalam perkuliahan, saya diajarkan banyak hal mengenai Analis dan Perancangan Sistem, Pengembangan Sistem, dan beberapa tools semisal Flowchart, DFD, UML, dan lain sebagainya. Materi ini berbeda bila dibandingkan bagi mereka yang kuliah di jurusan Teknologi Informasi, namun pastinya ada beberapa kesamaan dalam beberapa mata kuliah.

Sekarang kita balik lagi ke 2 kata awal, yaitu pemberi nikmat dan penikmat. Dalam contoh diatas, pembuat program (programmer) dapat kita ibaratkan sebagai si pemberi nikmat, dan pengguna program kita ibaratkan sebagai penikmat. Sampai disini kalian setuju?

Misalnya program yang dibuat yaitu game mobile yang sampai saat ini masih dinikmati, yaitu Angry Birds. Antara si pemberi nikmat dan si penikmat sama-sama saling menikmati bukan?

Game Angry Birds
Si penikmat merasa terhibur sekali dengan keberadaan game tersebut. Mereka juga tentunya menikmati permainan tersebut. Bahkan sampai mereka lupa waktu, lupa belajar, lupa mengerjakan tugas. #ehhh

Sementara si pemberi nikmat mendapat kepuasan tersendiri. Jerih payahnya membuat game tersebut ternyata berhasil, buktinya hingga game tersebut laku di pasaran. Dan mereka menikmati pekerjaannya tersebut. Mereka mendapatkan keutungan yang luar biasa, baik itu dalam hal materi (uang dan sebagainya) maupun kepuasan tersendiri (ketenaran).

Coba kita perhatikan. Walaupun sama-sama menikmati, tapi tetap saja kepuasan yang didapat berbeda! Menurut kalian lebih keren yang mana? Si pemberi nikmat bukan? Ia telah berhasil menciptakan trend tersendiri. Hal itulah yang sedang dicari orang-orang pada saat ini, namun sulit sekali direalisasikan.

Tak selamanya si pemberi nikmat akan terus menjadi dirinya sendiri. Terkadang si pemberi nikmat (harus) menjadi si penikmat. Karena secara tidak langsung, kita bisa mendapatkan beberapa ilmu dan banyak pengalaman dengan menjadi si penikmat tersebut. Kita bisa mengetahui arah trend yang sedang berkembang saat ini, atau mungkin dengan celotehan seperti ini "Kenapa ya produk mereka lebih laku daripada punya kita, apa sih kelebihan dari produk mereka?".

Saat ini kalian mungkin sering menjumpai fenomena mengenai ulasan produk tertentu, seperti handphone model terbaru dan sebagainya. Apa dampak negatifnya sodara-sodara? Secara tidak langsung kita diwajibkan menjadi penikmat, bukan sebagai pemberi nikmat.

Sebagai penutup tulisan kali ini, ada satu kalimat motivasi yang terlintas dipikiran saya saat ini (sepertinya karya saya sendiri).
Jadilah pemberi nikmat bukan penikmat. Karena pemberi nikmatlah merupakan penikmat yang sesungguhnya. 

Jaya terus generasi mudaku! Terus Berjuang!

Comments

Popular posts from this blog

3 Tingkatan Cinta dan Berbagai Bentuk Cinta

Apa Itu Kaskus

Persamaan Harapan dan Cita cita