Visual Membuat Seseorang Menjadi Bodoh

Menarik sekali materi perkuliahan hari ini yang baru saja saya ikuti. Tidak seperti mata kuliah lainnya, sebut saja Statistika, Akuntansi, dan teman-temannya, yang (katanya) cukup membuat lelah mata dalam mengingat angka-angka yang bisa dibilang tak sedikit itu. Mata kuliah "Keamanan komputer" memang sepertinya menarik sekali untuk dibahas lebih lanjut.

Di pertemuan sebelumnya, dosen yang satu ini memang sudah memukau para mahasiswanya dengan analogi-analogi kreatifnya. Saya sendiri pun menjadi sedikit lebih paham mengenai konsep komputer dasar, yang sempat beliau singgung, dibandingkan dengan sebelumnya. Beberapa dosen memang beraneka ragam dalam hal pengajarannya. Untuk yang satu ini bisa dibilang, yaa okelahh..

Tiap kali pertemuan, selalu ada sesuatu hal yang cukup menarik untuk didiskusikan. Minggu lalu, kami diajak untuk menganalisis "potongan kotak ajaib", yang mungkin diantara teman-teman disini sudah banyak yang mengetahuinya, yaitu kotak dengan luas 64 dan apabila disusun dalam bentuk lain, luasnya menjadi 65. Aneh sekali bukan?


Apabila masih belum menangkap maksudnya, mungkin dapat melihat video di bawah ini.


Pada minggu berikutnya, alias minggu ini, alias juga pagi tadi. Tiba-tiba beliau mengatakan, "Visual membuat seseorang menjadi bodoh." Yang dimaksud dengan visual adalah segala sesuatu yang hanya tinggal "klak-klik-klak-klik", dan juga "next dan next kemudian finish". Hal ini berlaku terhadap apapun. Entah itu bagaimana cara menginstalasi suatu aplikasi, maupun juga dalam pembuatan aplikasi.

Saat ini memang sudah banyak sekali aplikasi yang bertipe "Visual", seperti Visual Basic, yang bertebaran di mana-mana. Cukup menarik memang penggunaannya. Para calon pembuat program cukup menggeser mouse pointer untuk membuat sebuah tombol, tombol OK misalnya. Setelah itu, tinggal menuliskan kodenya di dalam tombol OK tersebut. Sederhana ya, dan menyenangkan bukan?

Seseorang yang sudah malang-melintang di dunia pemrograman pasti tahu mengenai fenomena ini. Apabila diteruskan akan menjadi salah kaprah. Visual hanya mengajarkan mudahnya saja. Maksudnya, bukan berarti kemudahan itu merupakan sesuatu yang dilarang. Tetapi apakah pengguna memahami proses yang berjalan di balik tampilan visual tersebut? Belum tentu bukan? Apalagi bagi mahasiswa jurusan komputer (seperti kita-kita) yang dituntut untuk memahami suatu proses di balik kehebatan teknologi. Saya rasa, wajib hukumnya untuk mulai belajar menggunakan konsole seperti CMD pada sistem operasi Windows dan Terminal pada sistem operasi Linux, agar kita lebih dekat dengan mesin sembari memperhatikan proses-proses apa sih yang hendak kita ingin cari tahu tersebut.

Perintah-perintah di Linux
Tepat sekali menurut perkataan beliau tersebut. Pelajaran berharga, agar kita mengetahui setiap proses yang ada. Dengan begitu, ilmu-ilmu lainnya mungkin dapat kita pelajari lebih mudah, karena konsep sudah kita pegang kuat-kuat.

Selamat beralih ke non visual.

Comments

Popular posts from this blog

Apa Itu Kaskus

3 Tingkatan Cinta dan Berbagai Bentuk Cinta

Apa itu Desk Checking? Pengecekan Meja-kah?